Salam kenal Mbak Teja,
Saya ibu dari satu anak berusia 2,5 tahun. Saya dan suami bekerja dengan rata – rata penghasilan UMR. Saya memiliki harapan besar terhadap pendidikan anak saya. Saya bercita – cita menyekolahkan anak saya di tempat yang bagus hingga jenjang pendidikan tinggi. Saya dan suami punya kesepakatan untuk hanya memiliki satu anak.
Tapi mbak, sampai sekarang saya belum punya dana tabungan atau investasi apa – apa untuk pendidikan anak. Saya selalu ragu untuk memilih produk keuangan yang cocok. Tolong beri saya saran, apa yang harus dilakukan. Terima kasih, Mbak Teja.
——————–
Jawab :
Menyiapkan dana pendidikan anak, merupakan sebuah tujuan keuangan yang sangat diutamakan dalam sebuah keluarga. Sehingga bercita – cita menyekolahkan anak ditempat yang bagus hingga jenjang pendidikan tinggi menjadi cita – cita banyak keluarga.
Banyak orang menilai, bahwa menyekolahkan anak di sekolah yang bagus dan mahal biayanya, menjadi jaminan akan kualitas bagi pendidikan anak kita. Hanya saja, kita perlu melihat pada kemampuan keuangan keluarga saat ini. Tidak semua keluarga mampu membiayai anaknya disekolah tersebut, karena biaya sekolahnya yang cukup tinggi akan mengganggu keuangan keluarga.
Oleh karena itu, sesuaikanlah sekolah anak dengan kemampuan keuangan kita, karena bagaimanapun juga ada tujuan keluarga lainnya yang harus dipenuhi di luar dari biaya sekolah anak. Untuk membuat dana pendidikan yang terbaik bagi anak, bisa dimulai dengan mencari sekolah. Setelah melihat jumlah uang yang dibutuhkan sesuai sekolahnya, barulah kita mulai menghitung kebutuhan dananya. Coba cari informasi berapa biaya pendidikan di sekolah yang diinginkan bagi anak kita. Kebutuhan biaya ini tentunya harus dikalikan dengan inflasi, karena saat anak kita sekolah nanti, pasti biaya sekolahnya sudah meningkat.
Produk keuangan untuk dana pendidikan, saat ini banyak tersedia, mulai dari tabungan pendidikan , hingga reksa dana. Tabungan pendidikan, seperti namanya adalah dana yang ditempatkan di tabungan untuk biaya masuk sekolah anak, dengan penambahan benefit asuransi jiwa.
Sebaliknya, asuransi pendidikan adalah asuransi jiwa yang memiliki benefit investasi. Reksa dana sendiri, adalah produk investasi saja tanpa asuransi.
Apabila kita menempatkan di tabungan pendidikan, dengan asumsi inflasi biaya pedidikan 10% per tahun, dan bunga tabungan sebesar 2% per tahun, maka kebutuhan tabungan bulanan adalah sebesar Rp.3.350.000 per bulan. ( Lihat rincian di tabel 1 ).
Apabila total kebutuhan tabungan bulanan ini cukup memberatkan , maka kita bisa memilih produk investasi reksa dana dengan jumlah investasi Rp. 1.250.000 per bulan. ( Lihat rincian table 2 ).
Kelebihan tabungan adalah dari sisi keamanan serta kepastian. Akan tetapi, kita harus menabung dalam jumlah yang lebih banyak. Apabila kita memilih reksa dana, maka jumlah yang harus kita sisihkan jadi lebih kecil. Akan tetapi reksa dana memiliki risiko nilainya yang bisa turun. Oleh karena itu, pilihlah reksa dana sesuai jangka waktunya, seperti contoh di tabel.
Reksa dana sebagai produk investasi tidak memiliki perlindungan asuransi, sehingga kita harus membeli asuransi jiwa terpisah. Namun, kalau kita ingin menggabungkan antara investasi dan asuransi, maka asuransi pendidikan pilihannya. Hanya saja jumlah yang harus kita bayarkan per bulannya harus lebih tinggi dari jumlah investasi di reksa dana, karena ada sebagian uangnya yang harus dibayarkan untuk premi asuransinya.
Silahkan memilih produk keuangan yang sesuai dengan profil resiko. Walau reksa dana dan asuransi memberikan return lebih tinggi, akan tetapi kita harus memahami risikonya agar tidak salah memilih.
Tejasari CFP®
NOVA 1427/XXVIII 29 Juni – 05 Juli 2015
Yuk, cek kesehatan keuangan dan hitung dana pendidikan anak, dana pensiun dan tujuan keuangan lainnya dengan kalkulator finansial : www.keuanganitumudah.com.