Pernah tidak anda sebagai orang tua dari anak-anak dibawah umur 10 tahun, menemani putra putri anda menonton tayangan TV favorit mereka, pasti seringkan karena saya yakin anda adalah orang tua yang sangat peduli dan bertanggung jawab dengan tontonan dan acara favorit anak anda. Nah Jika pernah, coba perhatikan ada berapa iklan untuk anak-anak?? Banyak. Coba liat lagi iklan apa saja kah? Makanan anak-anak? pasti adakan. Yang sebenernya kita juga tahu bahwa makanan itu jelas bukan makanan sehat. Selain makanan, Mainan pasti adakan iklannya …. dan kita tahu juga harga mainan tersebut pastinya tidak murah. Satu lagi yang paling nyantol di kepala anak laki-laki saya yang baru berumur 7 tahun adalah iklan destination liburan ke LegoLand, ke Singapore Zoo ke HKDisneyland….. and so on and so on dan masih banyak lagi. Dan bertanya setiap hari kapan dia bisa ke situ…

Itu di semua statiun TV loh, dari mulai channel TV kabel sampai TV Local. Nah apakah anda sadar bahwa sejak dini anak-anak kita dibombardir berbagai iklan yang tujuannya adalah spend more, materialism… Dan mau ngga mau anak kita jadi lebih konsumtif, setiap belanja ke supermarket minta ini itu semua yang mereka lihat di TV.

Dan kita pasti akan dihadapkan dengan situasi dimana anak anda meminta sesuatu dan anda tidak mau membelikannya, pemandangan yang cukup sering terjadi di sekitar kehidupan kita. Yuk mulai dari sekarang mengajarkan anak untuk memiliki good money habit sejak dini. Beri pengertian bahwa uang itu mesti didapatkan dengan usaha dahulu. Bahwa orang tua mempunyai uang di atm karena mereka harus bekerja dahulu, baru memdapatkan uang dan disimpan di bank, bisa diambil melalui mesin atm. Beri pengertian pula bahwa mesin atm itu tidak akan terus terusan memberikan uang yang kita minta.

Berikut ini adalah cara yang paling sederhana untuk mengajarkan anak menjadi smart shopper kids.

  1. Kenalkan sistem Jar

Beri mereka 4 Jar/ toples bekas yang sudah diberi nama anak, beri label masing-masing jar/toples tersebut dengan nama Spend, Save, Give dan Invest

Spend artinya : Uang yang dapat mereka belanjakan apapun yang mereka pilih

Save artinya    : Uang yang mereka harus simpan untuk tujuan tertentu

Give artinya    : Uang yang akan mereka pakai untuk bersedekah / disumbangkan

Invest artinya  : Uang yang akan digunakan untuk belajar berinvestasi

  1. Beri anak uang/pinjaman uang

Beri mereka uang setiap sebulan sekali atau seminggu sekali atau beberapa bulan sekali. Ketika mereka menerima uang dari anda suruh mereka membagi rata ke masing-masing jar tersebut. Hal ini adalah dasar dari budgeting, dan contoh yang nyata yang mereka bisa merasakan memegang uang di tangan dan mengerti.

  1. Bawa Jar dengan label Spend ke Toko

Ketika kita pergi ke pusat perbelanjaan, biarkan mereka membawa sejumlah tertentu dari Jar dengan label Spend, dan membelanjakan barang yang mereka inginkan. Ketika mereka memilih barang / mainan yang mereka inginkan, bantu anak anda untuk memberitahu harga yang mendekati dengan uang yang mereka bawa, biarkan mereka menghitung sendiri uangnya.

Jika mereka menginginkan harga yang lebih dari uang mereka punya, saatnya mengajarkan fungsi Jar dengan label Save.

  1. Biarkan mereka memutuskan membeli atau menyimpan kembali.

Jika mereka menemukan barang yang mampu mereka beli, mereka bebas untuk membelinya, tapi anda bisa mengatakan jika kita pulang tanpa membeli apapun, mereka bisa membeli barang yang mereka sangat inginkan lebih cepat. Dengan pendekatan ini anak-anak punya kemungkinan kecil tamper tantrum. Jika kita disiplin dengan contoh diskusi yang nyata tentang uang, anak-anak akan mengerti kenapa mereka tidak bisa memperoleh apapun yang mereka inginkan dengan seketika, dan bisa merasakan proses sampai dengan mendapatkan yang mereka inginkan.

  1. Berikan Contoh

Jika kita sering bertransaksi dengan uang cash, kita bisa pastikan anak-anak melihat proses ini, mulai memberikan uang ke kasir sampai dengan mendapatkan uang kembalian. Kita juga bisa jelaskan kalau Ayah dan ibu harus bekerja keras untuk memdapatkan uang yang kita gunakan untuk membeli uang, pakaian, buku dan semua kebutuhan keluarga yang lain, ketika anak-anak melihat uang yang sesungguhnya berpindah tangan, proses pembelajaran itu berlangsung. Kunci utamanya adalah membuat proses pembelajaran yang nyata. Jangan hanya bicara tentang apa itu uang, tapi tunjukan bagaimana uang digunakan secara fisik.

Ira Puspitasari

Independent Financial Planner

Tatadana Consulting

Masih kurang jelas dengan artikel diatas, Ingin berkonsultasi langsung? Hubungi Tatadana Consulting, Grha Toejoeh Empat lantai 3 Jalan Wolter Monginsidi No.15 Jakarta Selatan 12110, (021-7235949), www.tatadana.com

WhatsApp chat