Ingin tinggal di Apartemen atau berinvestasi di Apartemen tidak usah menunggu nanti. Harganya semakin tinggi, dan Apartemen yang diinginkan menjadi sulit didapat. Apa yang seharusnya kita lakukan ? Kalau kita tidak punya uang cash langsung untuk membeli Apartemen, tentunya kita harus membelinya secara mencicil.

Ada 3 jenis cara pembayaran untuk membeli Apartemen

 

  • Cash Keras, adalah sistem pembayaran langsung dimuka seharga Apartemen yang akan kita beli

 

 

  • Installment, adalah sistem pembayaran mencicil dalam periode pendek 1 – 3 tahun.

 

 

  • KPA (Kredit Pemilikan Apartement), fasilitas Bank untuk membeli apartemen secara mencicil dalam periode panjang, bisa mencapai 15 tahun. Yang perlu disiapkan adalah DP

 

Tentu saja kalau kita memiliki dananya, maka pilihannya bisa saja langsung membayar dimuka. Biasanya ada discount khusus yang diberikan oleh pihak Pengembangnya. Nah, kalau cash flow bulanan kita cukup baik, kita bisa juga mengambil pilihan installment mencicil dalam waktu 1 – 3 tahun.

Akan tetapi, kalau pilihan 1 dan 2 tidak memungkinkan untuk keuangan kita, kenapa tidak membeli dengan KPA. Banyak orang ragu karena harus menyiapkan DP sebesar 30%. Artinya, kalau harga Apartemen yang ingin kita beli seharga Rp. 300 juta, maka uang yang harus kita siapkan dimuka adalah sebesar Rp. 90 juta, belum lagi ditambah dengan biaya administrasi Bank.

Ternyata, pada pelaksanaannya tidak begitu, ada beberapa Apartemen yang bisa dibeli dengan DP 10% saja. Apalagi kalau sedang ada program promosi, DP yang sebesar 10% itu, bisa dicicil dalam waktu 1 tahun. Kondisi seperti ini biasanya membuat kita lebih nyaman.

Untuk yang Apartemennya ingin ditinggali, tentu saja setelah bangunannya jadi, kita bisa langsung menempati.  Bagi yang ingin berinvestasi, setelah bangunannya jadi, langsung saja bisa kita sewakan. Hasil sewa Apartemen, bisa digunakan untuk membayar cicilan KPA nya kan ? jadi, tidak perlu lagi kita khawatir dengan cicilannya.

Apa yang harus kita pertimbangkan sebelum mengambil KPA ? Kemampuan untuk membayar cicilan.

Bank biasanya akan memberikan besarnya cicilan maksimum 30% dari penghasilan suami istri. Maksimal 30% adalah untuk semua cicilan yang kita miliki saat ini, termasuk cicilan KTA, kredit kendaraan dan lain-lain. Apabila keuangan kita baik, proses dari Bank akan lebih lancar.


Tejasari CFP®

WhatsApp chat