Tanya : Hai Bu Teja, Saya senang sekali berbelanja untuk memberikan reward bagi diri sendiri. Saya juga sering berbelanja tanpa alasan. Pokoknya, kalau suka, saya pasti beli. Selama ini, saya berbelanja menggunakan uang tunai, kartu debit, dan kartu kredit. Di antaranya ketiganya, saya paling sering menggesek kartu kredit karena ada diskon dan cicilan 0%. Tapi, akhir-akhi r ini saya malah ingin memiliki shopping budget sendiri. Bagaimana cara membuatnya, Bu? Apakah saya harus “berpuasa” berbelanja selama setahun dulu? Thank Bu Teja!
Jawab : Dear Atila, Tentu saja kita boleh melakukan apa saja untuk memberikan reward bagi diri sendiri. Memberikan reward bisa beragam bentuknya, seperti tidur sepuasnya, membeli makanan yang disukai, atau menyalurkan hobi berbelanja seperti yang Atila lakukan. Bukan hanya Atila yang memiliki hobi berbelanja, bagi banyak wanita, berbelanja adalah salah satu bentuk reward yang mereka tunggu. Akan tetapi, berbelanja selain memberikan kesenangan bagi diri sendiri, tapi juga bisa sangat berbahaya bagi keuangan. Selain uang habis, apabila berbelanja menggunakan kartu kredit, bisa lupa menggunakannya sampai melebihi limit dan menyebabkan utang berbunga tinggi.
Keinginan Atila untuk memiliki shopping budget merupakan satu langkah yang baik. Shopping budget akan membantu mengontrol hobi belanja agar kondisi keuangan tidak sampai terganggu. Inilah langkah membuat shopping budget:
Dari mana mengalokasikan dana untuk berbelanja?
Dari penghasilan bulanan, adri bonus tahunan, atau penghasilan lainnya? Kalau dari penghasilan bulanan, sisihkan langsung setiap bulan setelah menerima gaji. Misalnya berencana untuk menyisihkan Rp500 ribu setiap bulan, maka saat menerima gaji langsung pisahkan dan masukan dalam alokasi shopping account. Tapi kalau menyisihkannya dari THR, bonus tahunan atau bonus lainnya, tentu harus menunggu sampai uangnya tersedia.
Buat rekening terpisah
Setelah alokasi dananya siap, sebaiknya langsung sisihkan di rekening terpisah dari rekening sehari-hari. Alokasikan dana di rekening ini secara rutin setiap bulan, jika alokasi dananya dari penghasilan bulanan. Atau kalau alokasinya dari bonus tahunan, maka tabungan ini diisi saat bonus tahunan datang.
Berbelanja Menggunakan Kartu Debit
Pilihlah rekening yang memiliki kartu debit yang bisa digunakan di banyak tempat berbelanja. Karena tujuannya untuk berbelanja, pilih kartu debit yang memberikan manfaat lebih dalam berbelanja, seperti diskon, poin belanja tambahan, atau manfaat berbelanja lainnya.
Berbelanja menggunakan kartu kredit
Terkadang manfaat berbelanja dengan kartu kredit lebih banyak dan lebih menggiurkan dibanding menggunakan kartu debit. Nah, untuk kondisi seperti ini harus sangat disiplin. Pastikan berapa saldo dari shopping account setiap ingin berbelanja. Gunakan kartu kredit dengan batas limit sebesar saldo yang tersedia. Begitu tagihan kartu kredit datang, segeralah bayar dan jangan biarkan tagihan itu menjadi utang yang tidak berbayar.
Dana berbelanja habis, apa yang harus dilakukan?
Ketika uang yang ada di shopping account sudah habis, ini artinya harus berhenti belanja. Jangan paksa berbelanja dengan menggunakan kartu kredit kalau dananya tidak ada untuk membayar. Bunga kartu kredit cukup tinggi, berada pada kisaran 40%. Kalau berbelanja menggunakan kartu kredit mendapat diskon 40%, dan kemudian berutang, artinya sama saja, tidak ada diskon sama sekali.
Hobi berbelanja bukan masalah selama bisa mengontrolnya. Sebagai patokan, alokasi pengeluaran pribadi dari penghasilan setiap bulannya sebesar 20%. Kalau pengeluaran pribadi untuk berbelanja sudah lebih dari 20%, artinya porsi pengeluaran bulanan lainnya akan berkurang. Imbasnya lakukan kontrol yang baik sehingga hobi ini tidak mengganggu keuangan. Selamat berbelanja, Atila.
—-
Sumber : Kolom Tanya Jawab, Tabloid NOVA edisi 1349/XXVI
Ingin berkonsultasi langsung? Hubungi Tatadana Consulting, Grha Toedjoeh Empat Lantai 3, Jalan Wolter Monginsidi No. 15, Jakarta Selatan 12110. (021-7235949)
Kunjungi website kami di www.tatadana.com