Hai mbak Teja. Mbak akhir – akhir ini saya sering terpikir tentang memilih sekolah anak. Meski anak saya baru genap berusia 1 tahun di bulan Agustus nanti, tapi saya mulai memilih sekolah terbaik untuknya karena tak ingin hal – hal buruk karena kelalaian pihak sekolah terjadi pada anak saya.

Nah, saya mengincar salah satu sekolah swasta di Jakarta yang sistem keamanannya sangat baik, tapi uang bulanannya cukup mahal, Mbak. Uang masuknya saja Rp.25 juta untuk sekolah dasar. dengan gaji saya sebesar Rp. 5 juta dan gaji 6 juta, Apakah keinginan ini berlebihan? Bagaimana mempersiapkannya?

Lukiya – Jakarta

Membuat rencana pendidikan untuk anak adalah sebuah langkah terbaik. Kita sebagai orangtua memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak. dengan tersedianya berbagai macam fasilitas pendidikan saat ini, maka orangtua harus cermat dalam memilih sekolah.

Sekolah di Indonesia saat ini sangatlah beragam, mulai dari sekolah negeri,swasta, hingga sekolah bertaraf internasional. tentu saja, biaya sekolahnya pun beragam mulai dari yang tidak perlu bayar, hingga yang paling mahal karena disesuaikan dengan fasilitas dan kondisi sekolahnya.

Dalam memilih sekolah untuk anak setiap orangtua tentu saja ingin memilihkan tempat yang terbaik. Akan tetapi, penting untuk diingat, bahwa orang tua harus selalu melihat kemampuan keuangan. Memasukkan anak ke sekolah yang biayanya akan menjadi beban keuangan keluarga, akan memberikan kesulitan bagi diri sendiri. Lagipula, belum tentu sekolah yang biayanya murah memiliki mutu pendidikan jelek,ko. Banyak sekolah negeri yang biayanya cukup murah memiliki kulaitas pendidikan baik.

Nah, inilah tugas berat bagi para orangtua untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak, tapi juga menyesuaikannya dengan kemampuan keuangan keluarga. Kalau berencana untuk menyekolahkan anak masuk SD di umur 6 tahun, dengan biaya uang masuk sebesar 25 juta, maka kita lihat perhitungannya sbb:

 Umur anak 1 tahun
 Umur anak sekolah 6 tahun
 Lama menabung 5 tahun
Biaya saat ini : Rp. 25.000.000
Asumsi inflasi : 15%
Biaya tahun 2019 : Rp. 50.283.930
Asumsi bunga tabungan 3%
Tabungan bulanan Rp. 777.827

Biaya uang masuk SD sebesar Rp. 25 juta saat ini, tentu saja akan meningkat. Dengan asumsi kenaikan biaya sekolah sebesar 15% per tahun, maka biaya masuk SD dalam waktu 5 tahun lagi, akan meningkat menjadi sebesarRp.50,3 juta. Dengan besarnya dana pendidikan, maka kita perlu menabung sebesarRp. 780 ribu per bulan, dengan asumsi bunga sebesar 3%.

Untuk periode 5 tahun tersebut, menabunglah secara rutin setiap bulan, hingga kebutuhan uang masuk SD bisa terpenuhi.

Dengan melihat penghasilan total anda dan suami total Rp. 10 jutaper bulan, maka tabungan sebesar Rp.780 ribu per bulan, tentu dapat dilakukan. Akan tetapi, banyak hal lain yang perlu kita pertimbangkan. Inilah beberapa pertimbangan yang perlu disikapi dalam mengambil langkah berikutnya:

1. Selain uang masuk, kita juga harus mempertimbangkan SPP bulanan, membeli buku sekolah, biaya tahunan sekolah, serta kebutuhan lainnya seperti pakaian dan les tambahan apabila diperlukan.

2. Persiapkan juga biaya masuk SMP, SMA dan S1. karena menyiapkan dana pendidikan hingga selesaipun akan jauh lebih baik dilakukan sejak dini.

3. Persiapkan juga dana pendidikan anak kedua dan selanjutnya, apabila ada. Nah, biasanya setiap orangtua akan memebrikan pendidikan yang seimbang untuk semua anaknya. Kalau bisa menyekolahkan anak pertama dis ekolah swasta, akan lebih baik kalau anak kedua pun ditempatkan di sekolah yang setara. dengan pertimbangan ini, maka apabila anak kedua telah lahir, kita juga perlu untuk menyiapkan dana pendidikan bagi dia.

Dalam sebuah keluarga, selain menyiapkan dana pendidikan kita juga harus merencanakan tujuan keluarga jangka pendek dan jangka panjang lainnya, seperti Dana darurat, Dana Pensiun, perjalalanan ibadah serta kebutuhan lainnya.

Buatlah rencana keuangan keluarga secara meneyeluruh, teteapkan langsung yang akan kita pilih, dan jalankan rencana kita secara konsisten. bukan hanya Dana Pendidikan Anak saja yang perlu kita persiapkan, tetapi juga keuangan keluarga lainnya.

Tejasari CFP®

(NOVA 1375/XXVII 30 Juni– 6 Juli 2014)

WhatsApp chat