Awal tahun 2012, walau dilingkupi dengan gaung krisis Eropa, ternyata Indonesia mendapat berita gembira. Seperti sudah diperkirakan oleh banyak pengamat, peringkat Indonesia naik ke level investment grade. 18 Januari 2012, Moody’s Investors Service menaikkan peringkat Indonesia dari Ba1 menjadi Baa3 dengan prospek stabil. 16 Desember 2011, Fitch Ratings telah lebih dahulu memberi peringkat Investment Grade BBB-. Peringkat ini didasari pada alasan utama yaitu pertumbuhan ekonomi Indonesia, kebijakan pemerintah serta sistem perbankan.
Apa arti Investment Grade
Investment Grade dapat diartikan sebagai layak investasi, dimana semakin baik peringkatnya akan menunjukkan resiko investasi yang semakin kecil. Para Investor Dunia, baru akan mengakuinya apabila sebuah negara telah mendapatkan Investment Grade dari 2 lembaga pemeringkat International terbesar. Lembaga pemeringkat tersebut saat ini adalah Moody’s, Fitch dan Standard & Poor’s.
Apa efeknya peningkatan rating ini buat Indonesia?
Indonesia telah kehilangan predikat ini 14 tahun silam, sehingga hal ini memberikan harapan besar bagi kita. Tentu saja, peningkatan rating menjadi Investment Grade akan memicu aliran dana investasi asing masuk ke Indonesia, terutama dari lembaga lembaga yang berorientasi investasi jangka panjang seperti Lembaga Dana Pensiun.
Selang sehari setelah Moody’s mengumumkan peringkat Indonesia, IHSG menembus level psikologis 4000. Pada pekan itu pula, aliran dana asing membukukan pembelian bersih (net buy) diatas Rp. 2 triliun, hal ini pula yang membuat nilai tukar rupiah menguat. Di Pasar obligasi, kenaikan peringkat ini dapat memberikan cost of fund yang murah, dengan kata lain biaya bunga obligasi yang lebih rendah. Bagi Pemerintah Indonesia, ini berarti berkurangnya pembiayaan APBN
Apa efeknya bagi masyarakat ?
Teorinya, bila aliran dana asing masuk diharapkan menyediakan pembiayaan murah bagi aktivitas investasi dan peningkatan kapasitas produksi nasional, sehingga memperluas lapangan kerja. Tentu saja, manfaat positif ini masih sangat tergantung pada kebijakan pemerintah.
Euforia investment grade
Beberapa analis pasar modal menyebut, efek invesment grade di pasar modal hanya euforia sesaat. Diyakini, bahwa keputusan para investor saat ini masih sangat dipengaruhi oleh krisis utang di Eropa. Mungkin arus modal asing belum tentu juga banyak mengalir ke sektor riil. Bisa jadi hanya berputar di investasi jangka pendek. Bila hal ini terjadi, tentu saja tidak banyak manfaatnya bagi perekonomian kita.
Apa efeknya bagi kita ?
Sektor yang paling merasakan dampak langsung dari kenaikan peringkat ini adalah industri keuangan (financial market). Bagi kita yang saat ini berinvestasi di Saham, Obligasi atau reksadana, tentu saja hal ini memberikan harapan meningkatnya return yang akan kita peroleh dengan resiko yang dihadapi lebih kecil.
Awal tahun ini, tentu saja menjadi momentum yang baik buat kita untuk menganalisa ulang strategi investasi kita. Bagaimanapun juga, meningkatnya peringkat Indonesia merupakan peluang yang perlu kita manfaatkan secara maksimal.
Talk to your Financial Planner.
-Teja-
[foto medali diambil dari its.ac.id | foto peraih medali emas bidang kimia dan biologi pada Olimpiade Proyek Penelitian Sains (ISPO) di Jakarta diambil dari widayanto84.wordpress.com | Ilustrasi / gambar kartun diambil dari Koran Kontan edisi 21 Desember 2011.]