Tips Untuk Mencicil Biaya Nikah – Beberapa Minggu yang lalu saya main ke rumah teman saya yang berada di daerah bogor. Saya berkenalan dengan adik perempuannya sebut saja X. Entah kenapa adik perempuan temen saya begitu sumringah melihat kehadiran saya di rumahnya saat itu. Waahh jangan jangan saya di palakin untuk traktir lagi hehehehehe. Kemudian si X ini mendekati saya saat si kakaknya sedang pergi, lalu dia bertanya, kak Teja aku mau tanya donk tips untuk menabung biaya nikah ?. Wah seketika muka saya langsung gembira, ternyata adek teman ku mau merencanakan nikah, kirain minta traktiran hihihihi.

Langsung saja saya berikan konsultasi keuangan padanya. Pertama saya tanyakan dulu. Penghasilannya berapa selama sebulan dan pengeluarannya berapa seluruhnya. Ternyata si X berkata bahwa penghasilannya totalnya sebesar 5,4 juta rupiah. Total penghasilan tersebut di dapatkan pada tanggal 1 awal bulan yaitu 3,4 juta rupiah dan 2 juta rupiah di berikan perusahaannya pada tanggal 25 setiap bulannya.

Si X bercerita bahwa penghasilan rutinnya adalah memberikan Ibunya uang gaji sebesar 1 juta rupiah, dia mengatakan bahwa untuk biaya dapur si Ibu. Waahh! Saya pikir si x ternyata anak baik dan berbudi ya.

Kemudia beliau mengatakan bahwa tabungannya sangat sedikit karena merasa dirinya terlalu boros untuk beli barang barang yang tidak penting. Nah saat ini dia sedang berpikir jika dia setahun atau 2 tahun lagi ingin menikah, bisakah dia menggunakan tabungannya dari uang gajinya ?

Saya berpikir sejenak dengan penghasilan 5,4 juta rupiah di kurang untuk Ibu, masih ada 4,4 juta rupiah. Jika di tabung selama setahun akan menghasilkan 52.8 juta rupiah. Tapi nilainya akan berbeda jika dia ingin menginvestasikan kedalam reksadana atau instrument keuangan lainnya. Tetapi itu adalah budget dana kotor bagaimana dengan transportasi serta biaya jajannya.

Sepertinya harus saya bantu dengan membuat tips tips perencanaan keuangan untuk dirinya agar dana yang ada tidak habis. Berikut tips yang saya berikan:

1.buat Budget Keuangan setiap Bulan

Langkah awal yang bisa dilakukan agar memiliki pengelolaan keuangan yang baik adalah membuat bujet pengeluaran setiap bulannya. Pengeluaran bulanan bisa kita bagi menjadi 4 bagian yaitu pengeluaran untuk tabungan/investasi, untuk cicilan utang, pengeluaran rutin dan pengeluaran pribadi. Nah, pengeluaran untuk orangtua bisa dimasukkan dalam pengeluaran rutin.

  1. Alokasikan Sejak Awal menerima Gaji untuk Investasi atau tabungan.

Tabungan/investasi harus kita alokasikan dari awal saat menerima gaji. Besarnya minimal 10% dari penghasilan bulanan.untuk yang kita alokasikan untuk tabungan ini. bisa langsung dipindah ke rekening tabungan lain yang terpisah dari rekening gaji, atau langsung dibelikan produk investasi.

  1. Bereskan Hutang dan Tolak hutang Konsumsi Yang tidak Perlu

Cicilan utang adalah alokasi dan cicilan yang kita bayarkan secara rutin setiap bulannya seperti cicilan rumah, cicilan kendaraan, atau cicilan hutang lainnya. Apabila si x tidak memiliki utang, maka bagian ini bisa dikosongkan. Tapi, kalau sudah memiliki utang, maka maksimal dari cicilan utang kita sebaiknya tidak lebih besar dari 30% penghasilan bulanan.

  1. Alokasikan Dana Secukupnya Untuk pengeluaran Rutin

Pengeluaran rutin adalah pengeluaran yang bisa kita keluarkan untuk hidup setiap bulannya. Seperti konsumsi, transportasi, uang untuk orangtua, arisan, zakat dan lain-lain. Porsi pengeluaran bulanan ini umumnya sekitar 40% dari penghasilan bulanan.

  1. Alokasikan Dana untuk Fun

Setiap orang butuh rekreasi dan relaksasi dengan Fun atau bersenang senang, alokasikan budget  sekitar 20% bisa digunakan untuk pengeluaran pribadi bersenang senang seperti hobi, belanja, pulsa, makan diluar, nonton, dll.

Apabila bujet ini sudah dibuat, kita bisa melihat pengeluaran selama ini untuk biaya apa saja. Paksa diri kita untuk menabung saat menerima gaji, sehingga uang kita tidak keburu habis. Begitu pula rencana menabung untuk biaya pernikahan, harus mulai dilakukan dari sekarang. Karena waktunya sudah dekat tinggal 1 tahun lagi.

Mari sekarang kita lihat perencanaan setelah budget keuangan di buat dengan contoh sebagai berikut :

Misalnya, dari gaji si X sebesar Rp 5,4 juta. X berniat untuk menabung setiap bulannya Rp 1 juta untuk biaya nikah. Maka kalau untuk tahun depan, uang yang  bisa disisihkan untuk biaya pernikahan adalah sebesar Rp 1 juta x 12 = Rp 12juta.

Pindahkan langsung setiap bulan sebesar satu juta rupiah ke rekening tabungan lainnya setip habis menerima gaji. Dan pastikan uang yang ada di rekening ini tidak digunakan, maka lebih baik di buat rekening yang terpisah. Hitung kembali kebutuhan biaya nikah, gunakan instrumentasi investasi keuangan. Untuk kebutuhan menikah 1 tahun lagi, tentunya kita pilih produk investasi yang resikonya rendah seperti emas dan reksa dana pasar uang. Kalau kita masih ragu untuk berinvestasi tentunya tidak masalah kalau ditempatkan di tabungan, hanya dalam bentuk tabungan yang terpisah, agar tidak terpakai untuk kebutuhan lainnya. Dalam mempersiapkan dana pernikahkan, tentunya bicarakan dengan pasangan, sehingga kebutuhan biaya pernikahan bisa didiskusikan bersama. Anggap ini sebagai pembelajaran sebelum berumah tangga.

Begitulah gambaran umum saya memberikan konsultasi keuangan kepada adik temen saya tersebut. jika pembaca mengalami hal yang sama dan kurang jelas dengan penjelasan saya, silakan hubungi kami untuk  konsultasi lebih lanjut, atau pendaftaran untuk mengikuti pelatihan manajemen keuangan yang diselenggarakan oleh Tatadana Consulting, maka anda bisa menghubungi kami di 021 – 7235949 atau email ke tanya@tatadana.com kami siap membantu anda.

 

WhatsApp chat