Halo, Mbak Teja.
Saya Syifa dari Bandung. Saya hobi mengikuti beberapa arisan di lingkungan tempat tinggal dan juga di tempat bekerja. Ada arisan bulanan dengan menyetorkan sejumlah uang dan akan memeroleh uang juga. Ada juga arisan barang berharga, seperti emas, tas branded, atau bahkan pergi umrah. Saya berpikir sekalian saja hitung – hitung menabung atau investasi. Apa langkah saya sudah benar, Mbak? Saya jadi bingung, apalagi banyak kasus penipuan berkedok arisan. Apa yang harus saya lakukan? Terima kasih.
——————–
Jawab :
Dear Syifa,
Kegiatan arisan memang sudah menjadi tradisi di masyarakat Indonesia. Hampir semua wanita Indonesia memiliki kelompok arisan. Bukan hanya satu kelompok, bahkan bisa dua atau lebih kelompok arisan.
Salah satu pandangan mengapa para wanita mengikuti kelompok arisan adalah bahwa arisan adalah kegiatan menabung sekaligus silaturahmi. Bukan hanya antar tetangga di rumah, teman di kantor, teman reuni dari sekolah kita dulu, bahkan arisan juga menjadi tradisi di keluarga kita.
Akan tetapi, benarkan arisan itu menabung? Secara prinsip, uang yang kita kumpulkan saat arisan, akan kita terima seperti hasil menabung. Apalagi kalau kita beruntung mendapat giliran pertama, maka kita bisa mendapatkan hasil tabungan di awal. Sementara yang mendapat giliran terakhir kadang juga tidak merasa rugi, karena tabungannya bisa aman sampai kewajiban cicilannya selesai.
Apa kelemahan dari arisan? Kelemahannya adalah, ada biaya dari kumpul – kumpul setiap bulan atau waktu tertentu, yang kadang ditanggung oleh orang yang menerima arisan sebelumnya. Hal ini tentu saja mengurangi manfaat dari hasil arisan tersebut.
Misalnya dari hasil arisan kita mendapatkan Rp. 1 juta. Tapi, kita punya kewajiban untuk menyiapkan makanan saat kumpul, dengan biaya sebesar Rp. 400.000. Maka manfaat yang benar – benar kita terima sebenarnya hanya Rp. 600.000. Dengan cara ini, maka uang yang kita tabung tadi bukannya bertambah malah jauh lebih kecil dari yang diharapkan. Bisa juga kita melakukannya tidak di rumah, tapi berkumpul di mal dan bayar masing – masing.
Maka, biaya makan tersebut sebenarnya adalah biaya yang mengurangi hasil tabungan arisan kita. Misalnya, setiap berkumpul kita mengeluarkan biaya Rp. 50.000 untuk makan, maka kalau ada 10 kali pertemuan, tabungan kita sudah berkurang sebesar Rp. 50.000 X 10 = Rp. 500.000.
Saat ini banyak kelompok arisan yang mulai membuat kegiatannya menjadi lebih kreatif, dengan arisan emas, tas branded, alat masak, bahkan pergi umrah. Tentu saja, kreativitas ini akan menjadi positif apabila dialokasikan untuk barang yang memiliki nilai seperti emas dan pergi umrah. Akan tetapi, kalau arisan digunakan untuk membeli tas branded, alat masak, atau barang lainnya, maka manfaatnya sebenarnya menjadi kegiatan yang konsumtif.
Bagaimana memilih arisan yang positif? Pilihlah kelompok arisan yang memiliki dalam bentuk barang yang memiliki nilai, seperti terima cash, emas atau pergi umrah. Dengan cara ini, kita bisa mengambil manfaat bagi keuangan kita. Uang atau emas yang kita terima, bisa ditabung atau langsung menjadi barang investasi. Tapi, barang branded, atau peralatan elektronik yang mahal, akan membuat kita menjadi konsumtif atau menghambur – hamburkan uang, sehingga manfaatnya tidak bisa kita rasakan.
Selain manfaat dari sisi keuangan, sebenarnya manfaat arisan adalah sebagai ajang sosial bagi kita. Bertemu dengan tetangga, keluarga, atau teman. Tapi, pilihlah kelompok arisan yang sesuai dengan kondisi kita. Sehingga, selain manfaat bersosialisasi kita dapatkan, kita juga bisa mendapatkan nilai ekonomis dari kegiatan tersebut.
Arisan yang berkumpulnya di kafe yang mahal, tentunya akan membebani kita. Begitu pula, pembayaran yang terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan keuangan kita, malah akan jadi memberatkan. Nah, Syifa, pilihlah kelompok arisan yang sesuai dengan kita dan jangan ikuti terlalu banyak kelompok arisan, agar tidak mengganggu keuangan kita.
Tejasari CFP®
NOVA 1423/XXVIII 1 – 7 Juni 2015
Yuk, cek kesehatan keuangan dan hitung dana pendidikan anak, dana pensiun dan tujuan keuangan lainnya dengan kalkulator finansial : www.keuanganitumudah.com.