Menjelang Lebaran kali ini ada beberapa teman yang bertanya kepada saya tentang  bagaimana memanfaat kan THR dengan baik. Kebanyakan dari kita memang pasti sudah menantikan yang nama nya Tunjangan Hari Raya yang datang setahun sekali. Di dalam benak kita sudah terpikir untuk berbelanja macam macam. Masalah nya adalah di bulan Ramadhan sampai Lebaran pengeluranan kita juga melonjak untuk ini dan itu, yang mana ujung ujung nya lebih banyak hal yang mau di beli dari pada jumlah THR nya itu sendiri.

Lalu bagaimana cara memanfaatkan THR dengan baik?

Bagi saya THR memang sebuah keadaan di mana kita mempunyai dana yang lebih di banding kan dengan bulan-bulan biasa. Momen seperti ini harus kita manfaatkan dengan bijak, walaupun di luar sana memang banyak sekali godaan nya.

Jelang Lebaran seperti saat ini yang nama nya mall di mana mana ramai, banyak orang antusias pergi ke mall dengan amunisi penuh. Sesuai dengan hukum ekonomi, di mana ada demand pasti ada suply. Karena itu pertokoan pun sekarang sedang gencar menjajakan dagangan mereka, berbagai macam jurus di keluarkan.  Fenomena yang sedang marak di lakukan beberapa mall terkenal di Jakarta adalah dengan mengadakan midnight sale. Belanja di malam hari. Dan apakah berjualan di malam hari berarti sepi pengunjung? Ternyata justru peminat nya banyak.. kata kata sakti sale itu jadi magnet nya.

Saya sendiri sangat suka yang nama nya window shopping, jalan jalan ke mall melihat berbagai macam penawaran, apakah saya tergoda? Harus di akui saya sangat tergoda.

Misal nya ada penawaran beli jam tangan mahal yang bisa di cicil sampe 36 bulan dengan bunga 0%. Woow.. beli jam tangan cicilan 3 tahun. Jam tangan yang harga nya mahal bisa jadi sangat menggoda karena dengan cicilan 36x berarti cicilan per bulan nya jadi sangat afordable. Nah di sini kita harus berbikir 2x, trick marketing memang memainkan psikologi manusia. Begitu sesuatu hal itu menjadi afordable biasa nya orang langsung tancap gas buat beli, yang dia lupa, itu akan menjadi beban pengeluaran dia sampai dengan 3 th ke depan.. Walaupun memang jam tangan nya keren sekali tetapi sebaik nya kita pikirkan dengan baik.

Dan masih banyak penawaran menarik lain nya, seperti discount up to 50%, discount up to 75%, sale all item, buy one get one, dan masih banyak penawaran dan gimmick lain yang menarik orang untuk datang berbelanja. Di tambah lagi pemikiran bahwa Lebaran identik dengan memakai baju baru. Semakin klop rasa nya penawaran yang ada.

Sebelum lebaran juga kita sering mendapatkan  ajakan acara buka bersama bareng kawan kawan lama, kalau mau di urut kan acara buka bersama  mulai dari temen SD, temen SMP, SMU, kuliah, teman kerja, temen kantor lama dan lain lain. Walaupun silaturahmi degan teman teman lama terasa seru dan menyenangkan, tetapi hal ini tentu juga menjadi pengeluaran buat kita.

Belum lagi pengeluaran untuk mudik (bagi yang pulang kampung), ini juga pengeluaran yang cukup besar, karena kalau kita pulang kampung pasti banyak keluar uang untuk banyak hal mulai dari transport dan makan, sampai berbagi dengan keluarga di kampung halaman, bertukar kue, dan lain lain.

Lalu.. Bagaimana cara yang baik untuk mengatur itu semua?

Pertama. Untuk gaji bulanan kita, itu di pergunakan untuk konsumsi bulanan seperti biasa (makan, bayar telfon, listrik, bayar cicilan rumah, dan pengeluaran rutin lainnya).

Nah untuk THR sebaik nya setelah kita terima langsung kalau bisa kita pisahkan supaya tidak tercampur dengan gaji bulanan kita. Kalau bisa di pisahkan ke rekening yang berbeda.

Setelah itu bagi uang THR itu menjadi beberapa bagian. Rumus mudah nya 50: 30: 20. Kalau memang kita mudik, maka pergunakan budget 50% nya untuk keperluan mudik. 30% nya untuk konsumsi belanja lebaran ,berbagi dengan keluarga/ orang tua, membayar zakat (amal). Dan 20% nya tetap kalau bisa di sisih kan untuk menabung (investasi).

Apabila kita tidak mudik berarti masih ada kelebihan dana, hal ini bisa lebih banyak di alokasi kan sebagai booster dalam ber investasi. Ini merupakan momentum yang bagus untuk ber investasi, atau sekedar untuk menambah cadangan dana darurat kita. Atau kalau kita punya cicilan pinjaman, sebaik nya kelebihan dana ini di pergunakan untuk melunasi atau mengurangi cicilan tersebut.

Ingat biarpun banyak godaan di luar sana, tetapi tetap kita harus melakukan prioritas, karena kalau tidak ada perencanaan yang baik, niscaya THR akan kandas begitu saja.

Saya sendiri berusaha untuk self reminder agar kalau bisa saya hanya berbelanja  yang perlu saja, tahun ini saya tidak perlu membeli baju lebaran baru. Tetapi bukan berarti saya tidakberbelanja apa apa, belanja untuk menyenangkan diri sendiri tentu tetap ada. Selama hal tersebut memang sudah di rencana kan dan masuk ke dalam budget yang kita siap kan.

Mau tanya – tanya seputar masalah keuangan? Yuk, konsultasikan kepada kami di tanya@tatadana.com . Mau hitung kebutuhan dana pensiun, dana pensiun atau dana tujuan lainnya? yuuk, hitung dengan finansial kalkulator di www.keuanganitumudah.com

Satrio Wicaksono, SE, MM, CFP, QWP

Associate Financial Planner

Tatadana Consulting

WhatsApp chat