Tentu Anda sering dengar juga, bahwa dana darurat itu penting sekali dalam perencanaan keuangan kita sehari-hari. Menjadi penting karena, dalam hidup sebaik-baiknya kita merencanakan sesuatu, tetap saja kondisi mendadak atau kondisi darurat kadang tak terhindarkan.
Kerabat masuk rumah sakit, lalu kita diminta menyumbang atau dimintai pinjaman uang, adalah salah satu contoh kondisi darurat yang sering dialami orang Indonesia pada umumnya. Dengan kultur kekeluargaan yang amat kental, kondisi dimintai pinjaman atau sumbangan dari kerabat ataupun lingkungan tetangga menjadi sesuatu yang tak terhindarkan.
Dikeluarkan dari tempat kerja alias PHK adalah kondisi darurat yang paling ekstrim yang semua orang tentu berharap tidak pernah mengalaminya. Namun dengan kondisi ekonomi hari ini, apa saja bisa terjadi bukan? Karena itu, bersiap dengan membangun dana darurat sedikit demi sedikit, sangat dianjurkan.
Berapa sih dana darurat yang kita butuhkan? Bagi yang belum berkeluarga alias single, maka nilai dana darurat yang dianjurkan untuk dimiliki adalah sejumlah 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan. Dengan begitu logikanya, jika terjadi PHK yang tidak diharapkan, sang single bisa bertahan hidup hingga 6 bulan dengan dana ini, sembari mencari pekerjaan pengganti.
Bagi yang sudah berkeluarga dan sudah memiliki tanggungan anak, maka nilai dana darurat yang perlu disiapkan lebih besar lagi, yaitu mencapai 6 sampai dengan 12 kali pengeluaran bulanan. Makin banyak tanggungan yang dimiliki maka makin besar dana darurat yang perlu disiapkan.
Sedikit sekali orang yang pada awalnya langsung bisa memiliki dana darurat sebesar nilai yang dianjurkan. Jadi kita tidak perlu berkecil hati. Karena pembentukan dana darurat ini bisa dilakukan secara bertahap. Misalnya baru bisa memiliki dana darurat sebesar 1 kali pengeluaran bulanan, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah secara rutin tiap bulan menyisihkan penghasilan sejumlah Rp X untuk dimasukkan ke dana darurat. Rutin tanpa absen. Ini merupakan kunci pembentukan dana darurat.
Pundi yang rutin harus diisi. Demikian istilah yang tepat untuk menggambarkan dana darurat kita. Kenapa harus rutin? Agar nilainya makin lama makin besar yang berarti makin ‘secure’ alias makin aman hidup kita. Kenapa harus terus diisi? Karena dananya akan selalu terpakai saat kita mengalami kondisi darurat mulai dari yang ringan seperti dimintai pinjaman uang, atau sampai kondisi ekstrim kehilangan pekerjaan.
Yuk, buat pundi dana darurat mulai dari hari ini….
Felicia Imansyah
Independent Financial Planner
Tatadana Consulting
www.tatadana.com