Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Inflasi Indonesia sepanjang tahun 2012 mencapai 4,3%. Angka Inflasi tahun ini merupakan angka terendah selama dua tahun terakhir, yaitu tahun 2011 sebesar 7,39% dan 2010 sebesar 6,39%. Inflasi tahun 2012 tersebut jauh dibawah target pemerintah dalam APBN-P 2012 yang ditetapkan sebesar 6,8%. Laju inflasi tahun 2012 yang hanya mencapai 4,3% merupakan hal yang positif, akan tetapi hal ini disebabkan karena tidak adanya kenaikan BBM di tahun 2012.
Sepanjang tahun 2012, kelompok pengeluaran yang memberikan inflasi tertinggi adalah kelompok bahan makan dan makanan jadi 5,68% serta kelompok minuman, rokok dan tembakau 6,11%.
Arti Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan dimana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung dalam waktu yang lama terus-menerus.
Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi dimana para pelaku ekonomi enggan untuk melakukan spekulasi dalam perekonomian. Disamping itu, juga bisa memperburuk tingkat kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara umum akibat harga-harga yang naik.
Sementara, inflasi yang ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan berinvestasi.
Efek inflasi
- Penghasilan bagi perorangan
Bagi masyarakat, adanya inflasi sangat merugikan apabila kenaikan inflasi melebih tingkat kenaikan pendapatannya. Apabila inflasi sebesar 10% sementara kenaikan penghasilan sebesar 5%, artinya nilai penghasilannya sebenarnya telah turun sebesar 5%. Apabila ini terus berlangsung maka tingkat kesejahteraan akan semakin turun.
- Hasil tabungan
Perbedaan yang tinggi antara kenaikan inflasi dan bunga tabungan juga membuat masyarakat enggan untuk menabung. Coba bandingkan tingkat inflasi dan bunga tabungan. Apabila inflasi sebesar 5% sementara tingkat bunga tabungan sebesar 2%, maka nilai uang yang dimiliki akan turun sebesar 3% setiap tahunnya. Belum lagi dikurangi dengan pajak dan biaya yang timbul pada bunga tabungan dan rekening kita.
- Debitur dan Kreditur
Bagi orang yang meminjam uang kepada Bank (Debitur), inflasi menguntungkan karena pada saat pembayaran utang nilai uang lebih rendah. Sebaliknya, pihak Bank (Kreditur) akan mengalami kerugian.
- Pengusaha
Bagi para pengusaha, inflasi dapat menguntungkan jika pendapatan yang diperoleh lebih tinggi dari kenaikan biaya produksi. Namun, jika inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi, tentu saja hal ini dapat merugikan para pengusaha. Mereka menjadi keberatan untuk meneruskan produksinya, bahkan jika terus menerus tidak sanggup mengikuti laju inlfasi, dapat menutup bisnisnya. Umumnya hal ini bisa terjadi pada pengusaha kecil.
- Perekonomian Nasional
Tentu saja apabila Inflasi tinggi terjadi, efeknya bagi perekonomian dapat menyebabkan naiknya tingkat bunga, berkurangnya investasi, menurunnya daya saing produk nasional, hingga menurunnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Inflasi juga menjadi penting karena menjadi penentu dari penetapan upah.
Bagaimana dengan inflasi tahun 2013 ?
Bayang-bayang kenaikan BBM diperkirakan masih akan jadi pemicu kenaikan inflasi di tahun 2013. Sementara, kebijakan lainnya yang bisa mempengaruhi inflasi tahun ini adalah kenaikan cukai rokok dan sewa rumah. Kuatnya permintaan konsumen, tingginya pertumbuhan kredit serta pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika, juga dapat menyebabkan inflasi yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
Bagi kita, tentu saja kenaikan inflasi tidak akan memberikan dampak signifikan apabila penghasilan kita meningkat lebih tinggi dari inflasi itu sendiri. Dan tentu saja jangan lupa, kalau kenaikan inflasi lebih tinggi dari bunga tabungan, maka sudah waktunya bagi kita untuk meningkatkan jumlah investasi kita agar bisa mengejar kenaikan inflasi.
Tejasari CFP®