Tanya :
Bu Teja, bagaimana caranya memperkenalkan pengetahuan dan konsep uang kepada anak dengan tepat? Mulai kapan anak bisa diperkenalkan? Saya memiliki anak berusia 6,5 tahun, tetapi belum mengerti soal uang sama sekali.
Awalnya, memang saya yang melarang dia terlalu dini mengerti uang. Jadi saya tidak mengajarkan soal uang kepadanya. Kendalanya, setelah masuk SD dan belajar soal uang di sekolah dia sulit mengerti. Apa pemikiran saya betul, Bu? Apa yang harus saya lakukan sekarang?
Terima kasih.
——————–
Jawab :
Mengenalkan konsep uang kepada anak memang tidak mudah. Kita seperti menghadapi dilema karena takut akan pengaruh buruknya bagi sang anak. Akan tetapi, apabila anak tumbuh semakin besar tanpa pengetahuan mengenai uang pun kurang baik.
Kesadaran akan arti mengenai uang bisa dimulai sejak anak masuk SD. Pada tingkatan ini, pengetahuan mengenai angka sudah dimiliki, dan mereka juga sudah mulai mengerti akan uang jajan.
Bagi orangtua yang masih sangat berhati-hati untuk tidak memberikan uang bagi anak, tentu saja belum memberikan uang jajan saat mereka SD. Kita akan dengan senang hati menyiapkan makanan anak – anak selama mereka di sekolah. Dengan cara ini, anak – anak tidak perlu membeli jajanan di sekolah, dan tentu saja belum ada kebutuhan uang jajan.
Pada beberapa sekolah, pembelian uang jajanan atau makanan dan minuman dilakukan dengan menggunakan kupon makanan. Dengan penggunaan kupon makanan, sudah ada sistem barter disini, dan anak sudah mulai mengerti akan arti uang tanpa harus memegang uangnya secara langsung. Tentu saja, hal ini cukup mendidik bagi anak kita, dan juga mengurangi kekhawatiran orangtuanya.
Akan tetapi, beberapa sekolah lainnya berjalan seperti biasa. Dalam kondisi ini, anak-anak diberikan uang jajan oleh orangtuanya, yang akan dibelikan makanan atau minuman oleh sang anak di kantin sekolah.
Di sinilah kemudian kita mulai menjadi bingung. Kalau kita membawakan makanan untuk anak-anak tanpa uang jajan, maka mereka akan melihat teman lainnnya pergi jajan, dan mulailah timbul kebingungan pada sang anak. “Kenapa saya tidak mendapat uang jajan?” sehingga mau tidak mau , untuk kondisi ini kita perlu untuk mulai memberikan pengertian akan arti uang buat sang anak.
Mulai memberikan pengertian akan uang bagi anak, perlu melihat pada kondisi tempat mereka sekolah juga lingkungan sekitar tempat tinggal kita. Memaksakan anak untuk sama sekali tidak belajar soal uang, sementara lingkungannya sudah sangat berbeda, akan membuat mereka bertanya-tanya, dan akan membawa pada hal yang kurang baik.
Akan tetapi kita perlu juga berhati-hati dalam mengajarkan tentang uang. Buatlah secara bertahap. Ada beberapa langkah tahapan memberikan pengertian akan arti uang kepada anak.
Ajarilah mengenal angka yang lebih besar, bukan hanya 1,2 3 ingga 10 tapi meningkat pada angka 50, 100, 500, 1000 dan seterusnya. Perhatikan, apakah anak kita bisa mengerti. Kalau belum mengerti, artinya kita harus lebih perlahan mengajarkannya dan tunda dulu untuk mengajarkan soal uang.
Bila anak mulai semakin mengerti dengan angka yang lebih besar, kita bisa melangkah pada tahapan berikutnya dengan memberikan contoh uang yang ada. Mulai dari koin 100, 500 hingga pada uang kertas yang bernilai lebih tinggi.
Berikutnya, kita bisa ajak anak-anak ke minimarket, dan mengajarkan berapa harga barang dengan contoh uang yang mana yang bisa digunakan. Anak juga bisa diajarkan untuk mulai membayar sendiri barang yang mereka ingin beli dengan uang yang dimiliki.
Setelah beberapa kali mereka sudah mampu untuk melakukan sendiri, artinya kita sudah bisa mulai memberi pengertian akan arti uang jajan. Dan jajanan seperti apa yang mereka bisa beli dengan uangnya.
Ajarkan pula arti menabung, untuk bisa membeli barang – barang yang lebih mahal. Menabung, bisa mulai dari celengan dan melangkah lebih lanjut pada tabungan anak.
Masing – masing langkah tidak harus dilakukan segera, bisa secara bertahap disesuaikan dengan kemampuan sang anak. Jangan lupa memberikan pengertian bagaimana kita sebagai orangtua bisa mendapatkan uang dengan cara bekerja. Uang yang kita dapatkan dengan susah payah, dengan bekerja, perlu untuk digunakan dengan hati –hati dan tidak dihabiskan begitu saja.
Tejasari CFP®
NOVA 1441/XXVIII 5 – 11 Oktober 2015
Mau berkonsultasi lebih lanjut mengenai perencanaan dana pendidikan anak? Yuk, kirimkan email ke : tanya@tatadana.com atau datang langsung ke : Grha Toedjoeh Empat No.3 , Jalan Wolter Monginsidi No. 15, kebayoran baru, Jak – Sel 12110 / Tlp : 021.7235949 / 081318621626.