Bulan Ramadhan adalah bulan berkah yang dinanti-nanti kedatangannya setiap tahun. Namun, biasanya ibu-ibu rumah tangga di Indonesia pada umumnya justru kelabakan, harus memutar otak serta berpikir ekstra untuk mengatur keuangannya karena di bulan itu keuangan keluarga membengkak pengeluaran daripada bulan-bulan lainnya. Tradisi makan pada bulan puasa yang mensyaratkan hidangan istimewa, belum lagi kenaikan harga saat puasa dan persiapan mudik membuat kebanyakan keuangan keluarga di Indonesia menjadi kacau.

Persiapan  perencanaan keuangan untuk tahun ini sangatlah penting mengingat ada tiga peristiwa penting yang harus diantisipasi; Ramadhan, tahun ajaran baru sekolah dan Lebaran. Belum lagi, saat ini kondisi perekonomian Indonesia sedang mengalami penurunan. Pada kuartal satu tahun ini perekonomian Indonesia sedang mengalami kontraksi.
Apabila kontraksi terus berlanjut sampai kuartal kedua maka akan banyak keluarga yang turun kelas. Tahun lalu kita bisa berbangga banyak tumbuh keluarga kelas menengah, tapi tahun ini apabila  tidak memiliki perencanaan keuangan keluarga yang kuat bisa turun kelas.

Dana pendidikan untuk tahun ajaran baru idealnya sudah direncanakan perencanaan tahunan yang seharusnya dianggarkan tiap tahun. Berapa dana yang akan disiapkan untuk tahun ajaran baru ditambah kenaikan biaya pendidikam di Indonesia yang rata-rata kenaikannya 10-15%. Kita bisa menyiapkan dana tersebut dalam bentuk tabungan biasa, deposito atau Reksadana Pasar Uang jauh hari sebelumnya agar pada saatnya tahun ajaran baru saat ini yang berbarengan dengan moment Ramadhan dan Lebaran kondisi keuangan keluarga tetap terkendali.

Dalam menyiapkan momen ramadhan kita harus pandai dalam hala manajemen keuangan keluarga karena dalam kategori pengandalian diri. Umumnya di bulan ramadhan dan menjelang lebaran satu keluarga mengeluarkan anggaran belanja 2-3 kali lebih banyak dibanding bulan-bulan di luar ramadhan. Agar dapat melewati momen ramadhan dan lebaran dengan “selamat” diperlukan perencanaan paling tidak dua sampai tiga bulan sebelum bulan ramadhan. Kunci utama utama adalah pengendalian diri terutama dalam hal nafsu belanja. Diperlukan strategi serta tips-tips untuk mengelola keuangan yang tepat menjelang ramadhan agar ibadah yang dijalani membawa berkah dan “kantong”terkendali sampai setelah hari lebaran.

Ada beberapa tips mengelola keuangan dalam menghadapi ramadhan agar  kondisi keuangan tetap aman antara lain:

  1. Menyusun budget rumah tangga selama bulan ramadhan

Perencanaan anggaran atau budget dalam satu bulan penting agar terhindar dari  pemborosan dan belanja yang tidak perlu. Dimulai dengan mimisahkan anggaran tutin dan tidak rutin.

  • Anggaran rutin dibagi dari beberapa pos pengeluaran antaralain:
  • Pos rutin, pengeluaran yang biasanya dikeluarkan setiap bulannya yaitu bayar tagihan listrik, telepon, kebersihan perumahan, membayar art, internet dan pam. Pos ini biasanya tidak berubah setiap bulan dalam jumlah pengeluarannya
  • Pos rutin cicilan bulanan. Apabila kita memiliki cicilan setiap bulan perlu dihitung dan dianggarkan tidak boleh lebih dari 30% setiap bulannya dari penghasilan
  • Pos rutin investasi. Diambil 5-10% penghasilan kita disesuaikan dengan rencana keuangan kita
  • Pos rutin dana darurat. Dana yang digunakan sebagai cadangan apabila ada biaya tak terduga.
  • Anggaran Tidak Rutin

Anggaran tidak rutin yang perlu dipersiapakan sebelum ramadhan 2 atau 3 bulan sebelum ramadhan adalah hantaran kue lebaran, THR Art, Biaya mudik, serta baju lebaran. Perlu dimasukkan juga biaya tak terduga seperti acara buka bersama keluarga serta kerabat. Perlu dianalisa serta dievaluasi pengalam tahun lalu. Jangan sampai jebol seperti pengalaman terdahulu. Disarankan apabila ada sisa dari penghasilan rutin sebesar 10 % bisa digunakan untuk pos gaya hidup ini. Tapi apabila tidak ada yang tersisa dari penghasilan sebulan jangan memaksa diri dengan menggunakan penghasilan kita sebulan dengan tidak memenuhi pos pengeluaran rutin. Saat mengatur keuangan untuk belanja berbagai keperluan Ramadhan dan Lebaran, satu yang tidak boleh kita lupakan adalah sedekah. Bukankah sebaik-baiknya sedekah adalah yang dikeluarkan pada bulan Ramadhan? Rasulullah Saw. pernah bersabda: “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan.” (HR. Tirmizi)

  1. Bijak dalam berbelanja

Setelah meyusun anggaran, patuhi anggaran tersebut. Saat berbelanja, jangan keluar dari yang sudah dianggarkan. Alangkah lebih baik dipersiapkan keperluan ranadhan dan lebaran untuk mendapatkan harga yang stabil

  1. Bijak dalam menggesek kartu kredit

Bersikaplah bijak dan menyadari bahwa kartu kredit sama dengan utang yang harus dibayar keesokan hari. Kartu kredit jangan pernah diangap sebagai penghasilan tambahan. Jangan sampai digunakan untuk sesuatu yang tidak perlu seperti bebelanja habis-habisan dengan kartu kredit, kecuali bisa membayar lunas setelah hari raya.

  1. Memiiliki Tabungan untuk Ramadhan dan Lebaran

Bulan puasa ramadhan bisa diprediksi setiap tahunnya dengan pengeluaran yang lebih besar daripada bulan-bulan biasanya dalam setahun. Kita sudah tahu pengeluaran yang akan dikeluarkan seberapa banyak yang diiringi kenaikan harga bahan pokok. Alangkah lebih baik kita memiliki tabungan khusus menjelang ramadhan atau dana khusus yang disiapkan utk mengahadapi puasa ramadhan. Tabungan tersebut dipergunakan menjadi dana cadangan untuk pengeluaran khusus yang tidak rutin selama bulan ramadhan dan lebaran.

  1. Komitmen dengan Anggaran yang sudah dibuat

Jika anggaran sudah dibuat, patuhilah agar pengeluaran tak semakin bertambah. Akan lebih baik bila sudah menyiapkan/membeli keperluan puasa jauh-jauh sebelum Ramadhan tiba karena harga kebutuhan belum naik. Ini khusunya diperuntukkan bagi kebutuhan-kebutuhan yang memang cukup bisa tahan lama bila disimpan.

Bagaimana dengan uang THR yang akan didapat menjelang hari lebaran?

  • Prioritaskan untuk pos zakat fitrah dan zakat maal dalam setahun
  • Untuk menambah THR ART apabila dana tabungan hari raya terbatas
  • Alokasikan dana tak terduga selama ramadhan dan lebaran ini perlu di perhitungkan karena selama bulan puasa biasanya banyak terjadi lonjakan kenaikan bahan pokok dan biaya mudik kenaikan tiket kereta dan pesawat, kenaikan bbm, dan lain-lain).

Beberapa tips diatas, semoga bisa membantu dalam mempersiapkan dana untuk menyiapakan dana Ramadhan dan lebaran,serta belajar untuk mengendalikan diri dalam konsumsi atau belanja yang berlebihan di bulan penuh berkah tersebut.Alangkah lebih baik jika evaluasi dari bulan ramadhan sebelumnya, Dari sana kita bisa belajar dari pengalaman untuk mengelola keuangan yang baik . Agar rezeki yang kita peroleh bisa manfaat bagi kita semua diperlukan disiplin dalan merencanakan,menjalankan dan mengelola keuangan keluarga.

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 1436 H

Harning Yuangvisetiarini, CFP®

Associate Financial Planner

Ingin menghitung dana pendidikan anak, dana pensiun atau tujuan keuangan lainnya? Yuk, hitung dengan kalkulator finansial kami di : www.keuanganitumudah.com

WhatsApp chat