Dear Bu Teja.

Saya ibu rumah tangga berusia 32 tahun dengan anak berusia 3,5 tahun. Untuk kebutuhan keuangan sehari – hari, saya pegang 2 kartu, satu kartu ATM yang diisi setiap bulan oleh suami dan satu kredit dengan limit Rp. 10 juta yang setiap bulan dibayar oleh suami.

Nah, bahayanya, saya orang yang mudah sekali termakan rayuan iklan atau cicilan. Mulai dari baju, tas, sepatu, gadget, alat elektronik, hingga furnitur. Saya berpikir sayang juga kalau kesempatan mencicil barang, apalagi dengan bunga nol persen, tidak dimanfaatkan. Apakah pemikiran saya benar, Bu?

Celakanya lagi, tiga-empat bulan belakangan saya merasa sering membeli sesuatu yang sebetulnya tidak dibutuhkan. Padahal suami selalu wanti-wanti hanya membeli yang dibutuhkan. Apalagi kebutuhan anak kan semakin besar dan akan masuk sekolah. Saya ingin minta tips Bu, bagaimana mengelola keuangan yang baik dan tidak mudah terjebak rayuan barang cicilan. Terima kasih.

——————–

Jawab :

Penawaran cicilan belanja, memang saat ini luar biasa hebatnya. Apa pun bentuk barangnya bisa dicicll. Hal ini tentu saja membantu kita yang memang sedang membutuhkan barang tertentu. Kemudahan pembayarannya dengan kartu kredit, serta fasilitas cicilan bahkan tanpa bunga ( alias 0% )juga tersedia.

Akan tetapi, kemudahan ini juga menjadi senjata buat kita. Barang yang kita tidak butuhkan pun akhirnya dibeli. Yang ada di kepala kita tentu saja, ini sebuah kesempatan yang sangat sayang kalau dibuang begitu saja. Ya memang, kalau barangnya sedang kita butuhkan sekali sementara dananya tidak ada, maka ini menjadi sebuah kesempatan yang sangat berharga.

Tapi, apa jadinya kalau hal ini malah membuat kita membeli barang yang tidak penting? Tentu saja, barangnya jadi tidak bermanfaat dan uang yang kita bayarkan terbuang begitu saja. Yang lebih berbahaya lagi, kita tidak hanya membeli 1 barang, tapi tergoda untuk membeli berbagai jenis barang. Tagihan kartu kredit yang seolah – olah kecil karena sudah dibagi beberapa bulan, akan semakin berlipat dengan pembelian banyak barang. Ujung – ujungnya tanpa kita sadari utang kita sudah berlipat ganda.

Lalu, apa yang harus kita lakukan? Selalu bertanya setiap mau menggunakan manfaat cicilan 0% tersebut: ini kebutuhan atau keinginan? Barang yang kita butuhkan, tentu saja perlu untuk dibeli. Kalau ada uangnya bayar saja langsung secara tunai, tanpa harus menggunakan kartu kredit. Kalau uangnya baru ada setelah gajian, kita bisa menggunakan kartu kredit, dan dibayar semuanya pada tanggal jatuh temponya. Tidak perlu mencicil kalau memang ada dananya. Tapi kalau kita tidak memiliki uang yang cukup, maka kita bisa memanfaatkan program cicilan ini dengan periode yang sependek mungkin, misalnya 3 bulan saja.

Tapi, kalau jawabannya hanyalah “keinginan” maka sebaiknya kita bertahan untuk tidak membelinya. Sebuah keinginan yang tidak terlaksana, tidak akan membuat kita susah, kan?

Sebaiknya uangnya kita tabung untuk keperluan di masa datang. Walaupun program cicilan 0% membuat tagihannya sangat kecil dan tidak akan mengganggu keuangan kita, tetapi kalau semakin banyak barang yang kita beli dan semuanya dicicil, maka akan semakin menumpuk tagihan kita tanpa disadari.

Kalaupun kekuatan dari dalam diri kita rasanya susah sekali untuk tidak  berbelanja, sebaiknya kita tidak membawa kartu kredit saat bepergian. Bawa saja kartu debit, dengan dana yang sudah tersedia. Kartu debit akan sangat membantu kita untuk menahan diri dari berbelanja barang yang tidak penting, karena dana yang tersedia juga terbatas.

Saya melihat Ibu sudah menyadari bahwa penawaran untuk berbelanja dengan kartu kredit memberikan efek yang kurang baik. Hal ini adalah satu langkah yang baik. Langkah selanjutnya, Ibu harus kuat untuk menahan diri dari membeli barang yang tidak dibutuhkan. Sekali lagi, selalu tanyakan pada diri kita sendiri sebelum membayar barang, apakah ini kebutuhan atau keinginan?

Tejasari CFP®

NOVA 1445/XXVIII 2-8 November 2015

Mau berkonsultasi lebih lanjut mengenai hutang kartu kredit? Yuk, kirimkan email ke : tanya@tatadana.com atau datang langsung ke : Grha Toedjoeh Empat No.3 , Jalan Wolter Monginsidi No. 15, kebayoran baru, Jak – Sel 12110 / Tlp : 021.7235949 / 081318621626.

WhatsApp chat