Tetaplah selalu menabung walau hanya sedikit.
“Pertama-tama bayarlah dirimu sendiri lebih dahulu”, begitulah kalimat yang didengar Kesler dari kakeknya. Ini mengingatkannya bahwa berapa pun dan kapan pun ia memperoleh pendapatan, ia harus menyisihkan sebagian dari pendapatannya itu untuk ditabung.
Jika Anda berpikir Anda tidak bisa melakukannya, bacalah buku “Too broke to save? Never.”
Paksa menabung pada 10 tahun pertama kehidupan pernikahan Anda.
Ini adalah nasihat soal yang didengar Tammy dari ibunya. Kepada teman-temannya malah ia mengubah nasihat itu menjadi: “Paksa menabung pada 10 tahun pertama kehidupan dewasa Anda” atau “hiduplah seperti seorang mahasiswa bokek selama Anda bisa”.
“Berhemat berarti harus banyak membuat pilihan yang tepat,” tulis Tammy. “Kami selalu ‘teliti sebelum membeli’, belajar macam-macam ‘do it yourself’ supaya bisa melakukan banyak hal untuk diri sendiri (perbaikan mobil, memotong rambut, menjahit, memasak, pemeliharaan rumah, dan lain-lain), dan tidak hanya bisa menghemat uang tetapi kami juga dapat menggunakan keterampilan ini untuk menghasilkan uang. Bila kita masih muda, melakukan hal ini bukanlah merupakan perjuangan yang berat, karena kita belum terbiasa dengan kemewahan. Kami juga lebih memilih belanja di toko-toko rabat.
Yang saya ceritakan adalah cara-cara hidup hemat agar bisa menabung. Lebih dari itu ada hal yang penting dibalik menerapkan dari cara hidup hemat ini selain dari tujuan bisa memiliki tabungan.
“Saran Ibu memberi imbalan yang sangat baik. Kami tidak pernah kehabisan uang bahkan ketika kami tidak mencoba untuk berhemat. Ini karena kami sudah terbiasa untuk melakukan apa-apa sendiri – tanpa terpaksa. Meneliti sebelum membeli. Dan memperoleh barang bagus dengan harga muarah sudah menjadi semacam permainan bagi kami’.
Kalau sudah begitu Menabung pun menjadi ‘acara’ yang ‘otomatis’ untuk dilakukan.
[sumber: artikel Liz Pulliam Weston di articles.moneycentral.msn.com; foto: celengan ayam putih: kaskus | orang membawa celengan diketiak: detik.com]