Salam sejahtera Nova,

Saya seorang perempuan ( 30 ) yang bertempat tinggal di Medan, Sumatera Utara, memiliki seorang suami dan 2 orang anak. Saya sudah menikah 7 tahun. Gaji saya perbulan Rp. 2.275.000 ditambah uang makan dan uang transpor sebulan Rp. 460.000. Sementara gaji suami dipakai untuk ciiclan mobil dan uang sekolah anak. Setiap bulan suami memberi uang kepada saya hanya Rp. 350.000, itu pun saya pakai untuk uang sekolah anak yang pertama, sekarang duduk di bangku SD.

Setahun yang lalu saya kredit TV LED dengan cicilan sebulan sebesar Rp. 400.000. di bulan Agustus cicilan kredit tersebut sudah habis. Di bulan September, saya malah bingung tidak ada cicilan tapi uang Rp. 400.000 tetap habis untuk jajan.

Saya tidak bisa menabung. Kalaupun ada tabungan atas nama anak – anak yang tidak pakai ATM, tetap saja diambil di akhir bulan. Tolong bantu saya, agar uang Rp. 400.000 itu bisa berguna, misalnya untuk menyicil barang yang saya inginkan. Saya mohon saran Bu Teja. Terima kasih.

SA – Medan.

——————–

Jawab :

Ibu SA yang terhormat,

kebanyakan dari kita sudah memiliki kesdaran yang baik sekali untuk mulai menabung. Kita semua menyadari bahwa dengan menabung, maka kita bisa memenuhi kebutuhan uang yang cukup besar di masa datang, seperti untuk uang masuk kuliah anak – anak kita nanti, atau untuk kebutuhan keluarga lainnya. Sayangnya, pada saat kita mulai menabung, banyak sekali kendala dari diri kita, sehingga uang yang sudah ditabung, akhirnya diambil lagi dan tidak bersisa.

Dari apa yang disampaikan, setelah menyelesaikan kredit untuk membeli TV, uang yang tadinya digunakan utuk cicilan TV sebesar Rp. 400.000 per bulan, dapat mulai ditabung. Sayangnya, uang itu habis saja kadang digunakan untuk jajan, bahkan ada yang ditabung akhirnya diambil lagi. Sayang sekali ya, karena tidak ada alokasinya sehingga habis begitu saja.

Nah mari kita coba langkah berikut ini :

  1. Tetapkan tujuan keluarga uang ingin dicapai.

Dengan memiliki tujuan, maka kita sudah masuk dalam langkah awal yang baik. Kita bisa fokus untuk mencapai tujuan dan tidak tergoda untuk mengambilnya. Dana pendidikan anak adalah tujuan keluarga yang paling baik. Misalnya, saya ingin membuat dana pendidikan untuk uang kuliah anak- anak. Setelah kita menetapkan tujuan, kuatkan hati dalam menjalankannya agar tujuan kita tercapai.

  1. Buatlah alokasi dana darurat.

Dana darurat adalah dana yang wajib dimiliki dalam keluarga. Karena, kondisi darurat terkadang tidak pernah bisa kita hindari. Keperluan uangnya yang mendadak, membuat kita harus menguras tabungan yang dimiliki untuk memenuhinya. Apabila kita tidak memiliki alokasi dana darurat, bisa bisa uang tabungan yang telah kita alokasikan untuk Dana Pendidikan Anak, jadi dicairkan untuk memenuhi kebutuhan darurat tadi. Sayang sekali, ya.

Buatlah rekening tabungan yang memang kita alokasikan untuk kebutuhan dana  darurat ini. Jangan gunakan uangnya kalau tidak benar benar membutuhkan. Alokasikan misalnya, sebesar Rp, 100.000 – Rp. 200.00 setiap bulannya untuk masuk dalam tabungan dana darurat ini.

  1. Buat alokasi untuk mencapai tujuan keluarga.

Setelah membuat alokasi dana  darurat, sekarang kita membuat alokasi untuk pencapaian tujuan awal kita. dari Rp. 400.000 yang bisa kita sisihkan, misalnya kita sudah menyisihkan untuk tabungan dana darurat Rp. 100.000, maka sisanya sebesar Rp. 300.000 bisa kita rencanakan untuk membuat Dana Pendidikan Anak.

Dana yang bisa disisihkan : Rp. 400.000

Dialokasikan :

Tabungan dana darurat : Rp. 100.000

Tabungan Dana Pen didikan : Rp. 300. 000

  1. Pilih produk keuangan yang tepat.

Banyak produk keuangan yang tersedia saat ini yang bisa digunakan untuk pencapaian tujuan kita. Beberapa alternatif yang dapat digunakan :

Tabungan Pendidikan

Umumnya bank memiliki produk tabungan pendidikan. Produk ini cukup baik, karena memiliki jangka waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolah anak. Selain itu, tabungan ini memiliki asuransi jiwa bagi orangtuanya, sehingga tabungan yag dibutuhkan sang anak, dapat berjalan terus, walaupun terjadi kondisi yang tidak diinginkan dalam keluarga.

Tabungan ini tidak bisa dicairkan sebelum waktunya, sehingga keinginan kita untuk mengambil tabungan untuk keperluan lain lain bisa distop.

Unit link pada Asuransi

Mirip seperti tabungan pendidikan, produk ini memberikan asuransi  jiwa bagi orangtuanya, sehingga kepastian dana pendidikan tercapai bisa terpenuhi. Hanya saja, alokasi dari dana ini harus untuk jangka panjang di atas 5 tahun, karena dalam 5 tahun pertama, alokasi dana terbesar dialokasikan ke asuransi. Selain itu, ada tawaran asuransi lainnya seperti asuransi kesehatan, kecelakaan, dan penyakit kritis. Pilihlah hanya yang diperlukan.

Reksa Dana

Produk reksa dana ini sangat baik untuk mencapai tujuan keluarga. Karena alokasi investasinya langsung bisa berjalan mulai dari kita start berinvestasi. Tanyakan pada pihak bank atau agen penjual reksa dana, jenis apa yang kita butuhkan untuk pencapaian tujuan kita.

  1. Jangan diambil sebelum waktunya.

Inilah langkah yang terpenting. Jangan diambil alokasi tabungan kita untuk keperluan konsumtif bulanan keluarga. Selalu ingat pada tujuan awal kita. Apabila untuk biaya kuliah anak, ingatlah bahwa bisa bisa anak kita gagal kuliah apabila kita mencairkan dana ini. Teguhkan hati, dan paksalah diri kita untuk berhemat daripada harus mencairkan dana ini.

Semoga ibu bisa menjalankan langkah – langkah di atas. Memulai untuk mengalokasikan tabungan bagi keluarga kita memang langkah yang berat. Menahan diri untuk tidak mencairkannya, akan lebih berat lagi. Tapi, apabila dana tersebut bisa kita gunakan nantinya barulah kita merasakan kelegaan yang luar biasa dan kebahagiaan atas apa yang telah kita upayakan selama ini.

Tejasari CFP®

NOVA 1443/XXVIII 19 – 25 Oktober 2015

Mau berkonsultasi lebih lanjut mengenai perencanaan dana pendidikan anak? Yuk, kirimkan email ke : tanya@tatadana.com atau datang langsung ke : Grha Toedjoeh Empat No.3 , Jalan Wolter Monginsidi No. 15, kebayoran baru, Jak – Sel 12110 / Tlp : 021.7235949 / 081318621626.

WhatsApp chat