Tuips, setelah #Deposito, kita akan bahas #AsetAktif jenis lainnya yang bisa kita koleksi, yaitu #ORI alias Obligasi Ritel Indonesia
Sekedar mengingatkan, kita ulas lagi ya sedikit tentang #AsetAktif. Apa ya #AsetAktif ?
Yaitu aset yang bisa memberikan kita penghasilan secara rutin tanpa harus bekerja keras mengelolanya #AsetAktif
#AsetAktif ada banyak jenisnya. Secara garis besar, ada 3 kelompok #AsetAktif: surat berharga, properti, dan bisnis
#AsetAktif Surat berharga yg dimaksud: saham (memberikan dividen), obligasi (memberikan kupon), deposito (memberikan bunga)
#AsetAktif berbentuk surat berharga yg sudah kita bahas adalah #Deposito. Baca summarynya disini ya: http://tinyurl.com/depositocihuy
Yuk, langsung aja kita kupas tuntas #AsetAktif #ORI ini ya! *drumroll*
#ORI adalah salah satu jenis surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah RI #AsetAktif
Untuk membiayai pembangunan, pemerintah menyusun APBN. Nah, APBN yg dibutuhkan > dari pendapatan yg ada, missal dari pajak #ORI#AsetAktif
Untuk menambal kekurangan APBN itulah, pemerintah menerbitkan surat utang Negara (SUN) #ORI #AsetAktif
Dengan membeli SUN, kita memberi pinjaman pada pemerintah.#AsetAktif #ORI
Pemerintah berjanji akan mengembalikan pinjaman itu sesuai kesepakatan kapan jatuh temponya, termasuk bunganya #AsetAktif #ORI
SUN yang dimiliki partai kecil alias bisa dibeli eceran, dikenal dengan sebutan #ORI
Saat ini pemerintah telah menerbitkan #ORI sampai seri 012 yg terbit Oktober 2015 lalu
Sedangkan SUN partai besar, diberi kode FR. Misal, FR001, FR002, dst. #AsetAktif #ORI
SUN partai besar yg belinya corporate karena nominalnya besar #AsetAktif #ORI
Selain #ORI, SUN partai kecil ada juga yg dikenal dengan Sukuk Ritel.
Sukuk adalah #ORI yang berbasis syariah.
Saat ini pemerintah telah menerbitkan Sukuk sampai seri SR007 yg terbit Maret 2015 lalu #AsetAktif #ORI
Yang mana yg bisa kita koleksi untuk #AsetAktif?
Yup. #ORI atau Sukuk Ritel, karena nominalnya kecil dan memang diperuntukkan bagi investor perseorangan
Cara kerja #ORI ini mirip dengan deposito. Artinya, ada jangka waktu sampe jatuh tempo, dan bunga
Tenor #ORI berkisar antara 3 tahun sampai maks 5 tahun. Rata2 sih umurnya 3 tahunan
#ORI yg jatuh tempo, nilai pokoknya akan kembali ke rekening kita sebagai investor
Bunga #ORI dikenal dengan istilah kupon, diberikan secara periodic, misal bulanan, 3 bulanan atau semesteran
Dinamakan kupon karena dulunya berbentuk kupon yang bisa dipotek seperti prangko untuk dicairkan setiap bulannya #AsetAktif #ORI
Kupon #ORI berkisar antara 6.25% (ORI009) dan tertinggi 12.05% (ORI001) #AsetAktif
Kupon #ORI akan dikenai pajak sebesar 15%
Apa keunggulan #ORI sebagai instrumen #AsetAktif?
- #ORI adalah surat utang paling aman karena dijamin oleh pemerintah
- #ORI membayarkan kupon bulanan. Cocok banget buat kita yg memerlukan ‘gaji’bulanan tanpa kerja lagi
- Kupon #ORI lebih tinggi daripada #Deposito, meskipun keduanya sama2 mengacu pada BI rate
- Pajak atas kupon #ORI hanya 15%, sedangkan pajak atas bunga #Deposito 20%
- Karena ritel, #ORI bisa dibeli mulai dari Rp 5 juta
Tapi, ada juga lho sisi negatifnya #ORI!
Tenor #ORI 3 tahunan bisa jadi cukup panjang bagi mereka yg terbiasa dengan deposito
Artinya, likuiditas #ORI tidak sebesar deposito.
Untuk mencairkan deposito, kita tinggal datang ke bank dan bisa cair dalam 1 hari
Nah, sebelum menjual #ORI, kita perlu ngecek harga pasarnya dulu, bisa jadi harganya < harga beli dulu
Wait, jadi harga jual #ORI belum tentu sama dengan harga belinya dulu?
Yup. Faktor yg menentukan harga #ORI banyak: diataranya BI rate dan inflasi
Memang #ORI bisa dijual kembali di pasar sekunder sebelum jatuh temponya, tapi tetap tidak sepraktis mencairkan deposito.
Menjual #ORI menggunakan jasa broker obligasi agar lebih mudah.
Jika sekiranya dana tsb akan dibutuhkan dalam tempo < 3 tahun, sebaiknya jangan beli #ORI
Ya kecuali mau sedikit ribet ya. Paling cepet, dalam 3 hari dana pencairan sudah masuk rekening
Untuk memilikinya kembali, kita perlu membeli #ORI lagi. Prosesnya begini terus, berulang.
Bagaimana ilustrasi penghitungan kupon #ORI?
Misal, kita membeli #ORI dengan nominal Rp 100 juta, tenor 3 tahun, kupon 9% per tahun.
Artinya, #ORI tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 tahun kedepan
Artinya, #ORI tsb akan memberikan bunga kotor per bulan sebesar Rp 750ribu (100 juta x 9%/12)
Karena ada pajak kupon #ORI 15%, maka kupon bersih yg kita terima Rp 637.500 per bulan
Nah, tertarik mengoleksi #ORI sebagai #AsetAktif? Dimana belinya?
#ORI bisa dibeli di agen penjualnya. Bisa di bank atau perusahaan sekuritas yang ditunjuk pemerintah.
Ada 2 pasar yg memperjualbelikan #ORI. Pasar perdana dan pasar sekunder.
Pasar perdana: agen yg ditunjuk pemerintah untuk menjual #ORI saat diluncurkan, missal dalam 2 bulan peluncuran
Pasar sekunder: agen yg dapat memperjualbelikan #ORI setelah pasar perdana ditutup
Kalo masih bingung, yuk, ngobrol sama planner Tatadana untuk mendapatkan arahan investasi yg tepat menggunakan #ORI
Kirim email ke: tanya@tatadana.com untuk janjian konsultasi dengan planner atau mengajukan pertanyaan
Dapatkan diskon khusus untuk konsultasi dan pembuatan plan dengan menyebutkan kode #Better2016
Gak sabar pengen segera action? Kami siap membantu di nomor ini ya: 0813-1862-1626 atau 021-7235949, add pin BB : 2B4EC94B
Baca juga summary tweet lainnya yang membahas tentang #PensiunDini disini <– Klik